Indeks Harga – Ekonomi Kelas 11 – Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung

Hai, Quipperian!
Quipper Blog sudah pernah mengulas tuntas tentang inflasi. Sekarang, Quipper Blog mau mengajakmu untuk berkenalan dengan teman baiknya—indeks harga.
Sudah mengertikah kamu tentang indeks harga? Kalau belum, jangan khawatir, pembahasan di bawah ini dijamin bisa membuatmu mengerti indeks harga, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga rumus untuk mencarinya. Sudah siap?
Daftar Isi Sembunyikan
Mengapa Penghitungan Indeks Harga Dibutuhkan?
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
2. Indeks Harga Produsen (IHP)
Bagaimana Cara Menghitung Indeks Harga?
1. Indeks harga agregatif tidak tertimbang
2. Indeks harga agregatif tertimbang
Pengertian Indeks Harga

Menurut KBBI, ‘indeks’ adalah daftar harga sekarang dibandingkan dengan harga sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang.
Dari pengertian tersebut, dapat ditarik bahwa indeks harga mengacu pada perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dengan harga rata-rata pada tahun sebelumnya.
Mengapa Penghitungan Indeks Harga Dibutuhkan?
Indeks harga adalah salah satu hal penting dalam kegiatan ekonomi nasional. Indeks harga dapat digunakan untuk beberapa hal, misalnya sebagai indikator pengukuran kegiatan perekonomian secara general, sebagai gambaran tentang tren dalam perdagangan, juga sebagai rujukan bagi pedagang untuk menentukan harga barang dagangnya sekaligus penentuan jumlah barang.
Beberapa indeks harga juga lebih spesifik sesuai jenisnya. Misalnya, indeks harga petani dapat sangat berguna untuk memberikan gambaran kemakmuran petani sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan dengan tepat. Ada pula indeks harga konsumen yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan, terutama pada saat penetapan gaji.
Jenis-jenis Indeks Harga

Kalau kamu sudah membaca alasan mengapa indeks harga dibutuhkan, kamu akan tahu bahwa indeks harga terbagi ke dalam beberapa jenis yang menjadikannya lebih spesifik. Ini dia beberapa contoh dari jenis indeks harga:
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK akan menunjukkan perubahan-perubahan harga pada barang eceran di pasaran yang dikonsumsi oleh konsumen dalam jangka waktu tertentu.
Angka IHK akan menunjukkan perbandingan harga barang atau jasa yang dibeli konsumen. Barang atau jasa yang dihitung ialah barang atau jasa yang dianggap dapat mewakili kegiatan belanja konsumen.
Barang atau jasa ini tentu saja selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, mengikuti pola konsumsi dari konsumen itu sendiri.
2. Indeks Harga Produsen (IHP)
Angka IHP akan menunjukkan perbandingan ataupun perubahan harga barang atau jasa yang dibeli produsen. Barang yang biasa dibeli produsen ialah bahan mentah atau bahan setengah jadi.
Apa yang membedakan IHP dari IHK? IHP akan melakukan penghitungan tingkatan harga barang yang dimaksud pada awal distribusi. Sementara itu, IHK melakukan penghitungan yang sama pada tingkatan harga eceran.
3. Indeks Harga Petani
Indeks satu ini berfokus pada harga yang harus dibayar dan/atau diterima oleh petani. Kamu pasti sudah hapal mati bahwa negara kita adalah negara agraris dengan mata pencaharian petani sebagai mata pencaharian yang paling banyak dimiliki rakyatnya secara merata.
Nah, karena hal itu, kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan sektor pertanian pasti sangat terasa bagi rakyat.
Indeks harga yang harus dibayar oleh petani merupakan angka yang menunjukkan sejumlah harga agar petani dapat melakukan proses produksi pertaniannya. Sementara itu, indeks harga yang diterima oleh petani merupakan angka yang menunjukkan sejumlah harga sebagai perkiraan penghasilan petani dari penjualan hasil produksi pertaniannya tersebut.
Bagaimana Cara Menghitung Indeks Harga?

Secara umum, ada dua metode yang dapat kamu gunakan untuk menghitung indeks harga.
Berikut rumusnya:
1. Indeks harga agregatif tidak tertimbang
Cara ini mengharuskanmu menghitung harga barang atau jasa tiap tahunnya. Setelah itu, angka yang diperoleh harus dibagi dengan harga pada tahun dasar. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.

IA= Indeks harga yang ditimbang
Pn = Nilai yang dihitung
PO= Harga pada tahun dasar
2. Indeks harga agregatif tertimbang
Metode ini terdiri atas dua cara, yaitu:
- Laspeyres
Cara pertama ini akan menjumlahkan harga barang atau jasa setelah sebelumnya dikalikan terlebih dahulu dengan kuantitasnya tiap tahunnya. Lalu, angka yang diperoleh harus dibagi dengan harga dan dikalikan dengan kuantitasnya pada tahun dasar. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.

IL= Angka Indeks Laspeyers
Pn= Harga yang dihitung
PO= Harga pada tahun dasar
QO= Kuantitas pada tahun dasar
- Paasche
Cara kedua ini akan memakai faktor penimbang kuantitas dari tahun yang akan dihitung. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.

IP= Angka Indeks Paasche
Pn= Harga yang dihitung
PO= Harga pada tahun dasar
Qn= Kuantitas pada tahun yang dihitung